Tampilkan postingan dengan label SOFTKILL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SOFTKILL. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Mei 2013

Menjelaskan tentang Pendapatan nasional


Tugas Perkuliahan Menjelaskan tentang
  1.    Pengertian Pendapatan Nasiona
  2.    Konsep Pendapatan Nasional
  3.    Metode Perhitungan
  4.    Perputaran Roda Perekonomian    


Pengertian Pendapatan Nasional
Coba kalian amati pembangunan didaerah kalian atau di Indonesia. Seperti pembangunan fasilitas publik, contohnya pembangunan jalan raya, jembatan, sekolah, dan lain-lain. Kegiatan pembangunan tersebut memerlukan dana yang tidak sedikit. Dari manakah dana yang digunakan untuk membiayai pembangunan tersebut ? Pembangunan yang dilakukan pemerintah didanai dari pendapatan negara/nasional salah satunya pajak (sumber pendapatan terbesar).

Pendapatan nasional secara sederhana dapat diartikan sebagai jumlah pendapatan masyarakat suatu negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun).
Masyarakat pelaku kegiatan ekonomi akan terus berusaha memperoleh pendapatan untuk memenuhi semua kebutuhan sehingga menjadikan masyarakat makmur. Jika seluruh pendapatan atau pengeluaran yang dilakukan pelaku ekonomi di dalam suatu negara dijumlahkan maka akan terbentuklah pendapatan nasional. Besarnya pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilakan oleh para pelaku ekonominya.
Jika dilihat dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, produk nasional dikelompokkan menjadi Gross Domestic Product (GDP) dan Gross National Product (GNP). Dari kedua konsep tersebut melahirkan konsep Gross Domestic Regional Product (GDRP), Net National Product (NNP), Net National Income(NNI), Personal Income (PI), dan Disposable Income (DI)


Konsep Pendapatan Nasional
 Pendekatan/Metode Produksi (Produk Domestik Bruto/PDB)

Berdasarkan metode ini pendapatan nasional adalah barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu. Dengan metode ini, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah (value added) proses produksi di dalam masyarakat (warga negara asing dan penduduk)  dari berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun waktu satu periode (biasanya satu tahun). Di dalam suatu perekonomian, di negara-negara maju atau di negara-negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk negara tersebut, melainkan oleh penduduk negara lain. Selalu didapati produk nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai negara dan membantu menaikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi, dan tenaga ahli kepada negara tempat perusahaan itu beroperasi. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau Gross Domestic Product (GDP) adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diprodusikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebutdan asing.

Komponen-komponen pendapatan nasional yang termasuk dalam penghitungan dengan metode produksi, di antaranya, adalah sebagai berikut.
a.   Pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
b.  Pertambangan dan penggalian
c.   Industri pengolahan
d.  Listrik, gas, dan air minum
e.  Bangunan
f.   Perdagangan, hotel, dan restoran
g.   Pengangkutan dan komunkasi
h.  Bank dan lembaga keuangan lainnya
i.    Sewa rumah
j.    Pemerintahan dan pertahanan
k.   Jasa-jasa
 Hasil produksi dari setiap lapangan usaha tersebut dijumlahkan dalam satu tahun lalu dikalikan harga satuan masing-masing. Maka rumusnya adalah:

                                                     Y=(Q1.P1)+(Q2.Q2)+…(Qn.Pn)
K eterangan:
Y = Pendapatan nasional (Produk Domestik Bruto)
Q = Jumlah barang
 P = Harga barang

Pendapatan Nasional Bersih/Net Nasional Income (NNI)
Pendapatan Nasional Bersih/Net National Income adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyrakat dalam suatu periode (biasanya satu tahun) setelah dikurangi pajak tidak langsung.
Dengan demikian NNI dirumuskan sebagai berikut :
NNI = NNP- Pajak Tidak Langsung
* Pajak Tidak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak pada saat tertentu/terjadi suatu peristiwa. Pajak tidak langsung merupakan beban pajak yang dapat digeser kepada wajib pajak yang lain. Misalnya pajak pertambahan nilai (PPN), Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan lain-lain.


 Pendapatan Perseorangan (PI)/Personal Income (PI)
Pendapatan Perseorangan adalah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar jatuh ke tangan masyarakat. Tidak semua NNI diterima oleh masyarakat, karena masih harus dikurangi dengan laba ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, pajak perseorangan dan ditambah dengan pembayaran pindahan (transfer payment).
Dengan demikian PI dirumuskan sebagai berikut :
PI = ( NNI +Transfer Payment) – (iuran Jaminan Sosial+iuran Asuransi+Laba Ditahan+Pajak Perseorangan)

Keterangan :
 Transfer Payment adalah adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu, contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para pengangguran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Transfer Payment juga merupakanpenambahan pada perhitungan turunan pendapatan nasional. Penambahan tersebut karenaTransferPayment merupakan pengeluaran pemerintah untuk membayar jasa yang diberikan oleh pegawai swasta atau karyawan pemerintah diluar pendapatan gaji. Oleh karena itu, transfer paymentmenambah pendapatan bagi tenaga kerja atau karyawan instansi pemerintah dan swasta.
Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan pajak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemerintah), laba yang tidak dibagi/Laba ditahan (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja).
Pendapatan Disposible (Disposable Income/DI)
Pendapatan Disposible (DI) adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disposable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.
Jadi DI merupakan pendapatan yang benar-benar menjadi hak penerimanya.
Dengan demikian DI dirumuskan sebagai berikut :
DI = PI – Pajak langsung
                                * Pajak Langsung adalah pajak yang dikenakan kepada wajib pajak setelah muncul atau terbit Surat Pemberitahuan/SPT Pajak atau Kohir yang dikenakan berulang-ulang kali dalam jangka waktu tertentu. Contoh dari pajak langsung adalah pajak penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak penerangan jalan, pajak kendaraan bermotor, dan lain sebagainya.
         Untuk penjelasan tentang pengertian dan konsep dari pendapatan nasional, coba kalian perhatikan peta konsep dibawah ini :
Dilihat dari metode perhitungannya seperti Metode Produksi, Metode Pengeluaran, dan Metode Pendapatan, Pendapatan Nasional diartikan sebagai jumlah dari seluruh pendapatan dan pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi di dalam suatu Negara dalam periode tertentu (biasanya satu tahun).
Besar kecilnya pendapatan nasional ditentukan oleh jumlah produk yang dihasilkan oleh para pelaku ekonominya. Dilihat dari jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, Pendapatan Nasional dikelompokan menjadi :

·                Produk Nasional Neto (PNN)/Net National Product (NNP)
·                Pendapatan Nasional Bersih(PNB)/Net Nasional Income (NNI)
·                Pendapatan Perseorangan (PI)/Personal Income (PI)
·                Pendapatan Disposible (Disposable Income/DI)
·                Contoh Soal
1). Dik: Produk domestic bruto (PDB) Indonesia sebesar 130.100,6 milyar
Pendapatan Netol Luar Negeri Rp 4.955,7 M
Pajak tidak Langsung Rp 8.945,6 M Penyusutan Rp 6.557,8 M Iuran Asuransi Rp 2 M
Laba ditahan Rp 5,4 M Transfer Payment Rp13 M
Pajak Langsung Rp12 M Konsumsi Rp100.000 M
Hitunglah: GNP, NNP, NNI, PI, DI, dan Tabungan
Jawab :
GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri
= 130.100,6 M + 4.955,7 M
= 135.056,3 M
NNP = GNP – Penyusutan
=135.056,3 M – 6.557,8 M
= 128.498,5 M
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
=128.498,5 M – 8.945,6 M
= 119.552,9 M
PI = ( NNI – Transfer Payment) – (iuran Jaminan Sosial+iuran Asuransi+Laba Ditahan+Pajak Perseorangan)
= (119.552,9 – 13 M) – (2 M + 5,4 M)
= 119.539,9 M – 7,4 M
= 119.532,5 M
DI = PI – Pajak Langsung
= 119.532,5 M – 12 M
= 119.520,5 M
Tabungan = DI- Konsumsi
= 119.520,5 M – 100.000 M
= 19.520,5 M
2). Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004 adalah Rp 131.101,6 Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7 Miliar, Pajak tidak Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran Asuransi Rp 2,0 Miliar, Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar. Hitunglah :
a). GNP
b). NNP
c). NI
d). PI
e). DI
Jawab ;
a). GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri
= Rp 131.101,6 Miliar + Rp 4.955,7 Miliar
= Rp 136.057,3 Miliar
b). NNP = GNP – Penyusutan
= Rp 136.057,3 Miliar – Rp 6.557,8 Miliar
= Rp 129.499,5 Miliar
c). NI = NNP – Pajak tidak Langsung
= Rp 129.499,5 Miliar – Rp 8.945,6 Miliar
= Rp 120.553,9 Miliar
d). PI = (NI + Transfer Payment) – (iuran asuransi + iuran jaminan sosial + Laba di tahan + Pajak Perseorangan)
= (Rp 120.553,9 Miliar + Rp 6,2 Miliar) – (Rp 2,0 Miliar + Rp 5,4 Miliar)
= Rp 120.560,1 Miliar – Rp 7,4Miliar
= Rp 120.552,7 Miliar
e). DI = PI – Pajak Langsung
= Rp 120.552,7 Miliar – Rp 12,0 Miliar
= Rp 120.540,7 Miliar
·                Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Dalam menghitung pendapatan nasional, diperlukan metode atau cara. Metode tersebut disesuaikan dengan objek yang akan dihitung. Metode perhitungan pendapatan nasional dibagi menjadi tiga metode, yaitu sebagai berikut :
1.             1. Metode Produksi
Menurut metode produksi (production approach), produk nasional atau Produk Domestik Bruto diperoleh dengan menjumlahkan nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor di dalam perekonomian dalam periode tertentu. Dengan demikian, PNB atau GDP menurut metode ini, jumlah dari harga setiap masing-masing barang dan jasa dikalikan dengan jumlah atau kuantitas barang dan jasa yang dihasilkan.
Pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y =
Keterangan :
Y = Produk Nasional atau Produk Domestik Bruto (PNB atau GDP)
P = Harga Barang dari unit ke-I hingga unit ke-n
Q = Jumlah barang dari jenis ke-I hingga jenis ke-n
PNB atau GDP diperoleh dengan menjumlahkan nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh berbagai sector perekonomian. Hal ini dilakukan untuk menghindari penilaian yang terlalu tinggi atas output yang diproduksi dengan perhitungan ganda (double accounting), baik barang jadi dan jasa jadi maupun barang setengah jadi dan jasa yang masih harus diolah. Untuk itu hanya nilai tambah pada setiap tahap proses produksi tersebut yang dimasukkan dalam perhitungan pendapatan nasional. Dalam hal ini, GDP atau PNB merupakan penjumlahan dari nilai tambah sektor pertanian ditambah nilai tambah di sektor manufaktur dan seterusnya. Jika dirumuskan akan menjadi sebagai berikut :
Y =
Keterangan :
VA = Nilai tambah (Value Added) sektor-sektor perekonomian (mulai dari sektor ke-I sampai sektor ke-n)
Pendapatan nasional menurut metode produksi dapat dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh hasil produksi masyarakat dari seluruh lapangan usaha di dalam satu tahun diukur dengan nilai uang.
Komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode produksi terdiri atas sebelas sektor, yaitu :
1.             Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan Perikanan
2.             Pertambangan dan penggalian
3.             Industri dan pengolahan
4.             Listrik, gas, dan air minum
5.             Bangunan
6.             Perdagangan, hotel, restoran
7.             Pengangkutan dan telekomunikasi
8.             Bank dan Lembaga keuangan lainnya
9.             Pemerintahan dan Pertahanan
10.         Jasa-jasa lainnya
1. 2. Metode Pengeluaran
Menurut metode pengeluaran, pendapatan nasional adalah penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi (RTP, RTK, RTG, dan Rumah Tangga Luar Negeri) di dalam suatu negara selama periode tertentu, biasanya satu tahun.
Pendapatan nasional menurut metode pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan pengeluaran yang dilakukan seluruh rumah tangga ekonomi. Dengan demikian, komponen-komponen pendapatan nasional menurut metode pengeluaran terdiri atas empat komponen, yaitu sebagai berikut :
1.             Konsumsi (Consumption), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga konsumen, yang ditulis dalam rumus dengan lambang C.
2.             Investasi (Investment), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga produsen, yang ditulis dalam rumus dengan lambang I.
3.             Pengeluaran Pemerintah (Government Expenditure), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga pemerintah, , yang ditulis dalam rumus dengan lambang G.
4.             Ekspor dan Impor (Export-Import), yaitu pengeluaran yang dilakukan rumah tangga Luar Negeri, yang ditulis dalam rumus dengan lambang X dan M.
Komponen pembentuk pendapatan nasional tersebut menurut pendekatan pengeluaran dapat dicerminkan dalam rumus sebagai berikut :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan :
Y = Pendapatan Nasional
C = Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga Konsumen (RTK)
I = Pengeluaran Investasi Rumah Tangga Produsen (RTP)
G = Pengeluaran pemerintah dari Rumah Tangga Pemerintah (RTG)
X = Ekspor
M = Impor
1.             3. Metode Pendapatan/Penerimaan
Menurut metode pendapatan, pendapatan nasional adalah hasil penjumlahan seluruh penerimaan yang diterima para pemilik faktor produksi di dalam suatu negara selama periode tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan nasional menurut metode penerimaan merupakan penjumlahan dari sewa, upah, bunga modal, dan laba yang diterima masyarakat pemilik faktor produksi selama satu tahun yang dapat dirumuskan sebagai berikut :
Y = r + w + i + p
Dengan demikian, komponen-komponen pembentuk pendapatan nasional menurut metode pendapatan/penerimaan terdiri atas empat komponen, yaitu :
1.             Sewa (rent) yang diterima pemilik faktor produksi alam.
2.             Upah (wages) atau Gaji (Salary) yang diterima pemilik faktor produksi tenaga kerja
3.             Bunga modal (interest) yang diterima pemilik faktor produksi modal.
4.             Laba (profit) yang diterima pemilik faktor produksi kewirausahaan (entrepreneurship)
·                Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Jika diamati, perkembangan perekonomian nasional selalu berubah. Perekonomian tersebut disebabkan adanya perubahan pendapatan nasional. Oleh karena itu, pendapatan nasional yang meningkat menunjukan adanya perkembangan perekonomian masyarakat suatu negara.
Dapat dikatakan bahwa mengetahui kemajuan perekonomian masyarakat merupakan salah satu tujuan kalian mempelajari pendapatan nasional. Tujuan-tujuan mempelajari pendapatan nasional yang lain, yaitu :
1.             Untuk memperoleh taksiran akurat mengenai nilai barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat suatu negara dalam satu tahun.
2.             Untuk membantu membuat rencana dan melaksanakan program pembangunan berjangka untuk mencapai tujuan pembangunan.
3.             Untuk mengkaji dan mengendalikan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat perekonomian suatu negara.
Selain itu, ada beberapa manfaat yang akan kalian peroleh jika kalian mempelajari pendapatan nasional, antara lain :
1.             Mengetahui dan menganalisa struktur ekonomi suatu negara, dari perhitungan pendapatan nasional, kalian dapat mengetahui apakah suatu negara cenderung berstruktur ekonomi industri, agraris, atau jasa.
2.             Membandingkan keadaan perekonomian dari waktu-waktu karena pendapatan nasional dicatat setiap tahun. Kalian akan memiliki catatan angka-angka perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu sehingga dapat membandingkan perkembangan ekonomi dari waktu ke waktu.
3.             Membandingkan perekonomian antardaerah, baik antarkabupaten maupun antarprovinsi.
4.             Menjadi dasar komparatif (perbandingan) dengan perekonomian negara lain.
5.             Membantu merumuskan kebijakan pemerintah, khususnya di bidang ekonomi.
·                Perbandingan Pendapatan Nasional Antarnegara
Adanya kenaikan dalam pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita biasanya dipakai sebagai indikator keberhasilan pembangunan suatu negara. PDB maupun pendapatan per kapita sebenarnya bukan merupakan ukuran yang ideal. Michael P. Todaro, seorang profesor ekonomi dari Universitas New York menyatakan bahwa pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita merupakan indeks kesejahteraan dan pembangunan yang bias atau belum jelas akurat. Pendapatan perkapita hanya merupakan konsep rata-rata karena sama sekali tidak memberikan indikasi bagaimana pendapatan nasional sebuah negara dibagikan kepada masyarakat secara keseluruhan. Dengan kata lain, pendapatan nasional maupun pendapatan per kapita tidak memiliki pengaruh apapun terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat.
Sebagai perbandingan, berikut disajikan perkembangan pendapatan nasional dan pendapatan per kapita Indonesia dan beberapa negara dikawasan Asia lainnya.

Perputaran Roda Perekonomian

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi suatu negara biasanya dihitung berdasarkan pertumbuhan ril dari GDP negara tersebut, yakni seberapa besar GDP negara bertambah secara ril dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dihitung dengan cara membagi nilai dari output suatu sektor ekonomi pada tahun tertentu dengan nilai output sektor tersebut pada tahun sebelumnya dan dikali 100 % kemudian dikurangi 100. Bila GDP mengalami pertumbuhan yang tinggi berarti pendapatan masyarakat juga akan mengalami
pertumbuhan yang tinggi, terlepas dari siapa atau kelompok mana dari masyarakat yang menerima pendapatan tersebut.
Untuk dapat memahami lebih dalam tentang GDP perhatikan Lampiran 1.1. GDP Indonesia menurut lapangan usaha berdasarkan harga yang berlaku dan harga konstan.

Pengeluaran Agregat (Aggregate Spending)

Seperti diterangkan diatas bahwa GDP dapat dihitung dari sisi pengeluaran aggregate (Aggregate Spending) pelaku ekonomi dalam suatu negara. Pengeluaran aggreaget ini sama dengan Permintaan Agregat karena konsekuensi dari permintaan adalah adanya pengeluaran oleh rumah tangga, investor, pemerintah dan eksportir untuk membeli barang dan jasa. Pengeluaran Aggregate dapat dikelompokkan atas empat komponen, yaitu:
a. pengeluaran konsumsi rumah tangga,
b. pengeluaran invesatasi oleh pengusaha (bisnis),
c. pengeluaran pemerintah, dan
d. permintaan luar negeri.

Berikut akan diuraikan satu persatu dari komponen Agregat Demand atau Agregat Spending tersebut.

  • Pengeluaran Konsumsi
Merupakan bagian terbesar dari permintaan agregat yaitu berupa permintaan dari konsumen terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Konsumsi ini memegang peranan penting dalam perekonomian menurut teori Keynesian karena akan menentukan output dan pendapatan masyarakat suatu negara. Kontribusi konsumsi terhadap pembentukan GDP di Indonesia diperkirakan sebesar 65% dari total GDP. Konsumsi dapat dibagi atas tiga kategori yaitu barang tanah lama (durable goods) seperti mobil, barang tidak tahan lama (nondurable goods), dan jasa (services). Dari sisi asal barang maka barang dan jasa yang dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri terdiri dari barang produksi dalam negeri dan barang /jasa yang diproduksi oleh negara lain yang diimport ke Indonesia. Dalam penghitungan GDP angka import ini harus dikeluarkan dari angka GDP.
Pengeluaran Pemerintah
Yang termasuk dalam pengeluaran pemerintah adalah semua pengeluaran pemerintah yang diperlukan agar roda pemerintahan dapat berjalan dengan baik. Pengeluaran pemerintah ini tercantum dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Nasional (APBN). Barang dan jasa yang dibeli oleh pemerintah tidak dihitung nilai tambahnya (value added) seperti halnya pada barang konsumsi karena barang dan jasa yang diproduksi oleh pemerinatah pada umumnya adalah gratis. Pengeluaran pemerintah seperti uang pensiun (transer of payment) tidak dihitung dalam GDP karena pengeluaran tersebut bukan merupakan pembelian terhadap barang atau jasa yang baru diproduksi.

  • Pengelauran Investasi
Investasi adalah tambahan terhadap akumulasi modal (physical stock of capital) ditambah dengan perobahan persediaan (inventory changes). Tetapi transaksi saham tidak termasuk dalam penambahan stok modal. Jadi investasi adalah aktifitas yang bisa meningkatkan kemampuan ekonomi dalam memproduksi barang dan jasa dimasa mendatang. Contohnya adalah pembelian barang investasi, peralatan, dan pembangunan rumah baru. Sewa dari tumah tersebut dihitung sebagai konsumsi.

  • Permintaan Ekspor Bersih (Net Export)
Komponen terakhir dari GDP adalah net export yaitu selisih antara export dan import (X – M). Export merupakan GDP dari dalam negeri karena merupakan barang atau jasa yang diproduksi di dalam negeri, tetapi tidak dikonsumsi di dalam negeri. Barang ekspor akan dibeli atau dikonsumsi oleh rumah tangga, investor, atau pemerintah negara asing sedangkan import adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing.
Dalam GDP yang dihitung adalah net ekspor untuk menghindari penghitungan dua kali (double counting). Barang dan jasa yang dibeli oleh rumah tangga, investor, dan pemerintah tidak semuanya diproduksi di dalam negeri tetapi beberapa barang yang dibeli tersebut berasal dari luar negeri. Jadi komponen pengeluaran aggeregate yang diuraikan diatas - pengeluaran rumah tangga, investor dan pemerintah – sebagiannya adalah barang yang diproduksi di luar negeri, berarti adalah GDP negara asing atau bukan merupakan GDP Indonesia. Karena itu untuk mengkoreksinya maka ekspor harus dikurangi dengan impor agar barang import tidak terhitung sebagai GDP kita, karena yang termasuk dalam GDP Indonesia adalah konsumsi rumah tangga berupa barang-barang produksi dalam negeri, ditambah dengan belanja barang investor, ditambah belanja barang pemerintah dan ditambah dengan nilai barang yang diekspor ke luar negeri. Barang-barang import yang telah dikonsumsi oleh konsumen dalam negeri tidak bisa dihitung sendiri karena telah masuk dalam perhitugan jumlah konsumsi. Nilai barang import ini tentu sama dengan jumlah nilai barang yang diimport yang tercatat di Bea dan Cukai sehingga dengan mengeluarkannya dari angka export maka sama dengan mengeluarkannya dari angka konsumsi barang import.

Sumber :
Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.




Senin, 20 Mei 2013

RANGKUMAN MIKRO MAKRO TENTANG PASAR


Refrensi sumber materi
Buku : Sadono Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi Mikro.
Buku :Drs.Catur Sugiyanto, M.A. , EKONOMI MIKRO Edisi 1.



STRUKTUR PROSES

sebuah proses adalah sebuah address space dan thread tunggal pengendali yang bekerja dalam address space tersebut dan setiap resource sistem yang dibutuhkannya.
Pada dasarnya sebuah proses adalah sebuah program yang berjalan. Program yang berjalan ini dibutuhkan untuk menangani segenap resource sistem terutama yang berkenaan dengan hardware atas perintah user [manusia atau user program lain yang terkait]. Inilah tiga unsur penting sistem komputer [user, program dan hardware]. Sistem koordinasi di ataslah yang menjadi fungsi terpenting dari suatu sistem operasi.
Untuk sistem operasi moern yang mengadopsi standar sistem multitasking, multithreading, multiuser dan networking base seperti UNIX [baca FreeBSD], pengaturan atau manajemen antar proses-proses yang terlibat sedemikian kompleks.
Baiklah kita mulai dengan struktur proses.

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRcnithxU1EO_bb8WWfLJqo_ooNMfhAQlx8Hp3fMUKkehRtG8f4


Persaingan Sempurna

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
-        Banyaknya penjual : masing-masing penjual merupakan bagian yang kecil dari total penjual (pasar).
-        Barang yang dijual bersifat homogeny (konsumen tidak bisa membedakan antara barang yang satu dengan barang lainnya). Bagi konsumen tidak ada bedanya apakah dia membeli barang dari penjual A atau penjual B.
-        Produsen mencari keuntungan maximum
-        Produsen bebas untuk keluar/masuk pasar (berjualan atau istirahat)
-        Produsen tidak bisa mempengaruhi harga , disini produsen bertindak sebagai price taker.


Situasi pasar persaingan sempurna yang dimaksud dengan persaingan disini adalah perusahaan tidak terpengaruh oleh kebijakan perusahaan lainnya . dalam persaingan sempurna perusahaan berperan sebagai price taker, artinya dia bisa menjual dalam jumlah berpapun pada harga pasar.

Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu :
1.      Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
2.      Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu

Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan ( pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, atau persaingan monopolistis ).

a)        Permintaan Pasar dan Perusahaan
Seberapa banyak pun barang yang diproduksi dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karna jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang diperjual-belikan di pasar.
             
b)       Hasil Penjualan Rata-Rata
Apabila dimisalkan harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d=AR MR adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
c)       Hasil Penjualan Marjinal (MR / Marjinal Revenue)
Hasil penjualan marjinal adalah Hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan (MR-Marjinal Revenue) yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya.
d)     Hasil Penjualan Total (TR / Total Revenue)
Hasil penjualan total adalah Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya.

D.   Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
a.      Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :

·         Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total
-ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
·         Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal
-Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal

E.     Biaya Marjinal dan Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.





MONOPOLI

A.   Pengertian
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

B.   Ciri-Ciri
·         Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tsb merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute).
·         Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
·         Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga

C.   Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
·         Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh orang / perusahaan lain.
·         Dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
·         Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang
a.Peraturan paten dan Hak Cipta
b.Hak Usaha Ekslusif

D.   Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Kurva hasil penjualan total (TR), Kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR), dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan yg berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Akibatnya MR menurun ke bawah dan berada di bawah kurva DD dan kurva TR berbentuk U yang terbalik.
E.   Monopoli dan Diskriminasi Harga
Terbuka Kemungkinankepada perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar (pasar dalam dan luar negri) yang sangat berbeda sifatnya. Untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan Diskriminasi Harga.

F.    Syarat-Syarat Diskriminasi Harga
·         Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
·         Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
·         Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah berbeda
·         Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntugan yang diperoleh tersebut
·         Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen

G.  Contoh-Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
·         Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan listrik negara yg membedakan tarif antara yang dipakai kegiatan rumah tangga dengan tarif yang dipakai kegiatan perusahaan
·         Kebijakan diskriminasi oleh jasa-jasa profesional
Dokter , guru kursus privat dll , melakukan diskriminasi harga tergantung dari keadaan ekonomi calon konsumen
·         Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional
Perusahaan membedakan antara harga yang dijual di dalam negeri dengan harga untuk penjualan ke luar negri.

H.  Pengendalian Harga dalam Monopoli Alamiah
Monopoli alamiah adalah perusahan yg terus menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yg sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.


I.      Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti perusahaan listrik, air dan perusahaan jasa pos dan telepon, campur tangan pemerintah sangat diperlukan untuk menjamin kegiatan perusahaan tsb agar dapat menguntungkan masyarakat. Dengan cara mengendalikan dan menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli.

J.    Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu :
·         Biaya produksinya sama
·         Biaya produksinya berbeda

1)      Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit.
2)      Biaya Produksi Berbeda
Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang dimisalkan.

K.  Kebaikan Perusahaan Monopoli
·         Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada firma pasarpersaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar
·         Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi
·         Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu

L.   Keburukan Perusahaan Monopoli apabila tidak berkembang
·         Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna
·         Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.







PERSAINGAN MONOPOLISTIS

A.   Pengertian

Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu pasaran persaingan monopolistis.

Maka, pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differential product).


B.     Ciri-Ciri Persaingan Monopolistis

·         Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini yang menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
·         Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya(differntiated product) dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
·         Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Pengaruh ini relatif kecil kalau dibandingkan dengan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga bersumber dari sifat yang dihasilkan, yaitu bersifat berbeda corak atau differentiated product.

·         Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah seperti pada persaingan sempurna. Karena diperlukannya modal yang relati besar dan barang yang dihasilkan harus berbeda coraknya dengan yang ada di pasaran.
·         Persaingan Promosi Penjualan Sangat Aktif (bukan harga)
Pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non-price competition), yaitu dengan cara memperbaiki mutu dan desain barang, kegiatan iklan, syarat penjualan yang menarik dsb.

C.   Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastis sempurna ( kurva permintaan sejajar sumbu datar - yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna). Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit ( lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).

Keseimbangan Jangka Pendek
Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam persaingan monopolistis sama dengan di dalam monopoli, Bedanya adalah di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam monopolistis permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan pasar.

Keseimbangan Jangka Panjang
Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Perbedaan antara monopolistis dengan persaingan sempurna yang juga memperoleh keuntunga normal adalah :
a)      Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopilstis lebih tinggi
b)      Kegiatan memproduksi di monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat dimana biaya produksi per unit adalah palin rendah).

D.   Penilaian ke Atas Persaingan Monopolistis
Penilaian ke atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Promosi penjualan secara iklan adalah merupakan kegiatan yang paling penting dilakukan oleh perusahaan monopolistis.

Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Perbandingan antara Persaingan Sempurna dan Persaingan Monopolistis :

Kedua keadaan keseimbangan tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tsb biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan.
Maka, ACs = ACm dan MCs = MCm

Dalam grafik (i) menunjukan bahwa :
·         Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps
·         Harga yang berlaku di pasar adalah Ps
·         Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs

Dalam grafik (ii) menunjukan bahwa :
·         Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm
·         Harga yang berlaku di pasar adalah Pm
·         Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.

Kesimpulan dari perbandingan tsb adalah :
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam monopolistis biaya produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi dan jumlah produksi lebih rendah ( sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal).

E.   Persaingan Bukan Harga
Mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang di produksikannya.
Dengan kata lain, menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga melainkan dengan promosi yang lain.

Persaingan bukan harga dibedakakan kepada dua jenis :

·         Diferensiasi Produksi
Menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain
·         Iklan dan Berbagai Bentuk Promosi Penjualan
Mempersiapkan dan membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksi dari suatu perusahaan.


F.    Kebaikan dan Keburukan Pengiklanan

Kebaikan :
a)      Mengahasilkan barang yang berbeda corak
Ciri ini meingkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
b)      Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata
Karena perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tidak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar.

Keburukan :
a)      Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna, karena (i) harga lebih tinggi dan (ii) kuantitas produksi lebih rendah dan (iii) pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
b)      Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan kecenderungan memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk menciptakan inovasi.

Pengiklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyarakat, yaitu :
·         Dapat menurunkan biaya produksi
·         Membantu konsumen memilih barang yang sesuai
·         Menggalakan perkembangan mutu
·         Mengembangkan industri komunikasi
·         Menambah kesempatan kerja



OLIGOPOLI

A.   Pengertian
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
                                                                                              
B.     Ciri-Ciri
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli.

·         Menghasilkan Barang Standar maupun Barang Berbeda Corak
Perusahaan dalam oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product), contohnya adalah industri yang menghasilkan bahan mentah ( bensin, baja, alumunium ) dan industri bahan baku ( semen dan bahan bangunan ).
Sedangkan barang berbeda corak ( differentiated product ) pada umumnya adalah barang yang dihasilkan menjadi barang akhir ( industri mobil, rokok, inustri sabun mandi dll )
·         Kekuasaan Menentukan Harga, kemungkinan lemah maupun tangguh
Tanpa adanya kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Tetapi kalau perusahaan dalam oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.



·         Promosi Secara Iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak, Tujuannya yaitu agar menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

C.   Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan
Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan, Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.

D.   Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli :
·         Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit.
·         Perbedaan Biaya produksi
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama.
·         Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
a.Barang tsb sudah sangat terkenal (product recognition)
b.Barang tsb sangat rumit (product complexity)



E.   Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu :
·         Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
·         Perkembangan Teknologi dan Inovasi
·         Keuntungan Perusahaan

Efisiensi Dalam Menggunakn Sumber-Sumber Daya
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya akan tercapai apabila  biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya akan tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah.
Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam ologopoli tidakalah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.

Perkembang Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup alasan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Dua alasan penting yang dapat digunakan, yaitu :
·         Adanya untung yang lebih dari normal
·         Menekankan kepada pRefrensi sumber materi
Buku : Sadono Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi Mikro.
Buku :Drs.Catur Sugiyanto, M.A. , EKONOMI MIKRO Edisi 1.



STRUKTUR PROSES

sebuah proses adalah sebuah address space dan thread tunggal pengendali yang bekerja dalam address space tersebut dan setiap resource sistem yang dibutuhkannya.
Pada dasarnya sebuah proses adalah sebuah program yang berjalan. Program yang berjalan ini dibutuhkan untuk menangani segenap resource sistem terutama yang berkenaan dengan hardware atas perintah user [manusia atau user program lain yang terkait]. Inilah tiga unsur penting sistem komputer [user, program dan hardware]. Sistem koordinasi di ataslah yang menjadi fungsi terpenting dari suatu sistem operasi.
Untuk sistem operasi moern yang mengadopsi standar sistem multitasking, multithreading, multiuser dan networking base seperti UNIX [baca FreeBSD], pengaturan atau manajemen antar proses-proses yang terlibat sedemikian kompleks.
Baiklah kita mulai dengan struktur proses.

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRcnithxU1EO_bb8WWfLJqo_ooNMfhAQlx8Hp3fMUKkehRtG8f4


Persaingan Sempurna

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna
-        Banyaknya penjual : masing-masing penjual merupakan bagian yang kecil dari total penjual (pasar).
-        Barang yang dijual bersifat homogeny (konsumen tidak bisa membedakan antara barang yang satu dengan barang lainnya). Bagi konsumen tidak ada bedanya apakah dia membeli barang dari penjual A atau penjual B.
-        Produsen mencari keuntungan maximum
-        Produsen bebas untuk keluar/masuk pasar (berjualan atau istirahat)
-        Produsen tidak bisa mempengaruhi harga , disini produsen bertindak sebagai price taker.


Situasi pasar persaingan sempurna yang dimaksud dengan persaingan disini adalah perusahaan tidak terpengaruh oleh kebijakan perusahaan lainnya . dalam persaingan sempurna perusahaan berperan sebagai price taker, artinya dia bisa menjual dalam jumlah berpapun pada harga pasar.

Permintaan dan Hasil Jualan
Di dalam menganalisis usaha sesuatu perusahaan untuk memaksimumkan keuntungan, ada 2 hal yang harus diperhatikan yaitu :
1.      Biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan
2.      Hasil penjualan dari barang yang dihasilkan perusahaan itu

Sifat biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah bersamaan, walau dalam struktur pasar manapun ia digolongkan ( pasar persaingan sempurna, monopoli, oligopoli, atau persaingan monopolistis ).

a)        Permintaan Pasar dan Perusahaan
Seberapa banyak pun barang yang diproduksi dan dijual oleh produsen, ia tidak akan dapat mengubah harga yang ditentukan di pasar, karna jumlah yang diproduksikan itu hanya sebagian kecil dari jumlah yang diperjual-belikan di pasar.
             
b)       Hasil Penjualan Rata-Rata
Apabila dimisalkan harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d=AR MR adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.
c)       Hasil Penjualan Marjinal (MR / Marjinal Revenue)
Hasil penjualan marjinal adalah Hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan (MR-Marjinal Revenue) yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya.
d)     Hasil Penjualan Total (TR / Total Revenue)
Hasil penjualan total adalah Seluruh jumlah pendapatan yang diterima perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya.

D.   Pemaksimuman Keuntungan Jangka Pendek
cara untuk menentukan pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan :
a.      Syarat Pemaksimuman Keuntungan
Didalam jangka pendek, pemaksimuman untung oleh suatu perusahaan dapat diterangkan dengan dua cara berikut :

·         Membandingkan Hasil penjualan total dengan biaya total
-ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.
·         Menunjukan keadaaan dimana hasil penjulan marjinal sama dengan biaya marjinal
-Menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-rata dan biaya marjinal

E.     Biaya Marjinal dan Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukan perkaitan di antara harga sesuatu barang tertentu dan jumlah barang tsb yang ditawarkan.





MONOPOLI

A.   Pengertian
Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat.

B.   Ciri-Ciri
·         Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang tsb merupakan satu-satunya jenis barang yang seperti itu dan tidak terdapat barang mirip (close substitute).
·         Tidak Terdapat Kemungkinan untuk Masuk ke dalam Industri
·         Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga

C.   Faktor-Faktor Timbulnya Monopoli
·         Mempunyai suatu sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain
Pemilikan suatu sumber daya yg istimewa dan tidak dimiliki oleh orang / perusahaan lain.
·         Dapat menikmati skala ekonomi (economic of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi
·         Monopoli wujud dan berkembang melalui undang-undang
a.Peraturan paten dan Hak Cipta
b.Hak Usaha Ekslusif

D.   Pemaksimuman Keuntungan dalam Monopoli
Kurva hasil penjualan total (TR), Kurva hasil penjualan rata-rata (D=AR), dan kurva hasil penjualan marjinal (MR), dalam perusahaan monopoli berbeda dengan di perusahaan yg berada dalam pasar persaingan sempurna. Dalam monopoli kurva permintaan DD=AR menurun dari kiri-atas ke kanan-bawah. Akibatnya MR menurun ke bawah dan berada di bawah kurva DD dan kurva TR berbentuk U yang terbalik.
E.   Monopoli dan Diskriminasi Harga
Terbuka Kemungkinankepada perusahaan monopoli untuk menjual barangnya di dalam dua pasar (pasar dalam dan luar negri) yang sangat berbeda sifatnya. Untuk memaksimumkan keuntungan perusahaan monopoli dapat menjalankan kebijakan Diskriminasi Harga.

F.    Syarat-Syarat Diskriminasi Harga
·         Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lain
·         Sifat barang atau jasa itu memungkinkan dilakukan diskriminasi harga
·         Sifat permintaan dan elastisitas permintaan di masing-masing pasar haruslah berbeda
·         Kebijakan diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntugan yang diperoleh tersebut
·         Produsen dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen

G.  Contoh-Contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
·         Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopoli pemerintah
Perusahaan listrik negara yg membedakan tarif antara yang dipakai kegiatan rumah tangga dengan tarif yang dipakai kegiatan perusahaan
·         Kebijakan diskriminasi oleh jasa-jasa profesional
Dokter , guru kursus privat dll , melakukan diskriminasi harga tergantung dari keadaan ekonomi calon konsumen
·         Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional
Perusahaan membedakan antara harga yang dijual di dalam negeri dengan harga untuk penjualan ke luar negri.

H.  Pengendalian Harga dalam Monopoli Alamiah
Monopoli alamiah adalah perusahan yg terus menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yg sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.


I.      Monopoli Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Untuk memaksimumkan manfaat dari kegiatan perusahaan seperti perusahaan listrik, air dan perusahaan jasa pos dan telepon, campur tangan pemerintah sangat diperlukan untuk menjamin kegiatan perusahaan tsb agar dapat menguntungkan masyarakat. Dengan cara mengendalikan dan menetapkan harga barang/jasa yang dihasilkan perusahaan monopoli.

J.    Perbandingan Efisiensi Monopoli dan Persaingan Sempurna
Perbandingan ini akan dilakukan dengan melihat dua keadaan, yaitu :
·         Biaya produksinya sama
·         Biaya produksinya berbeda

1)      Biaya Produksi Sama
Perbandingan efisiensi diantara pasar persaingan sempurna dan monopoli dalam menggunakan sumber-sumber daya, memproduksikan barang, dan meminimumkan biaya produksi per unit.
2)      Biaya Produksi Berbeda
Sekiranya monopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, kurva biaya rata-rata akan berbeda dari yang dimisalkan.

K.  Kebaikan Perusahaan Monopoli
·         Apabila menikmati skala ekonomi, biaya produksi lebih murah daripada firma pasarpersaingan sempurna, dan tingkat produksi lebih besar
·         Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila perusahaan terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi
·         Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dapat terus menghasilkan barang yang lebih murah dan bermutu

L.   Keburukan Perusahaan Monopoli apabila tidak berkembang
·         Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar persaingan sempurna
·         Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.



PERSAINGAN MONOPOLISTIS

A.   Pengertian

Pasar persaingan monopolistis mempunyai banyak persamaan dengan pasar persaingan sempurna, tetapi juga mempunyai cukup perbedaan yang menyebabkan perusahaan di pasar mempunyai unsur kekuasaan monopoli. Hal itulah yang menyebabkan pasaran seperti itu pasaran persaingan monopolistis.

Maka, pasar persaingan monopolistis dapat didefinisikan sebagai suatu pasar dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differential product).


B.     Ciri-Ciri Persaingan Monopolistis

·         Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistis, Perusahaan dalam pasar monopolistis mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini yang menyebabkan produksi suatu perusahaan rekatif sedikit dibandingkan dengan keseluruhan produksi dalam keseluruhan pasar.
·         Barangnya Bersifat Berbeda Corak
Produksi dalam pasar persaingan monopolistis berbeda coraknya(differntiated product) dan secara fisik mudah dibedakan antara produksi suatu perusahaan dengan perusahaan lain.
·         Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Pengaruh ini relatif kecil kalau dibandingkan dengan oligopoli dan monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga bersumber dari sifat yang dihasilkan, yaitu bersifat berbeda corak atau differentiated product.

·         Kemasukan ke Dalam Industri Relatif Mudah
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha tidak banyak mendapat kesukaran/hambatan seperti di oligopoli dan monopoli, tetapi juga tidak semudah seperti pada persaingan sempurna. Karena diperlukannya modal yang relati besar dan barang yang dihasilkan harus berbeda coraknya dengan yang ada di pasaran.
·         Persaingan Promosi Penjualan Sangat Aktif (bukan harga)
Pengusaha melakukan persaingan bukan harga (non-price competition), yaitu dengan cara memperbaiki mutu dan desain barang, kegiatan iklan, syarat penjualan yang menarik dsb.

C.   Keseimbangan Dalam Pasar Persaingan Monopolistis

Kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah lebih elastis dari yang dihadapi monopoli, tetapi elastisitasnya tidak mencapai elastis sempurna ( kurva permintaan sejajar sumbu datar - yang merupakan kurva permintaan yang dihadapi suatu perusahaan dalam persaingan sempurna). Maka pada hakikatnya kurva permintaan ke atas barang produksi perusahaan dalam persaingan monopolistis adalah bersifat menurun secara sedikit demi sedikit ( lebih mendatar dan bukan turun dengan curam).

Keseimbangan Jangka Pendek
Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam persaingan monopolistis sama dengan di dalam monopoli, Bedanya adalah di dalam monopoli yang dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan dalam monopolistis permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan pasar.

Keseimbangan Jangka Panjang
Seperti halnya dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna, dalam persaingan monopolistis setiap perusahaan hanya mendapat keuntungan normal di dalam jangka panjang.
Perbedaan antara monopolistis dengan persaingan sempurna yang juga memperoleh keuntunga normal adalah :
a)      Harga dan biaya produksi di pasar persaingan monopilstis lebih tinggi
b)      Kegiatan memproduksi di monopolistis belum mencapai tingkat yang optimal (mencapai tingkat dimana biaya produksi per unit adalah palin rendah).

D.   Penilaian ke Atas Persaingan Monopolistis
Penilaian ke atas efek dari pasar yang bersifat persaingan monopolistis kepada penggunaan sumber-sumber daya, dorongan untuk mengembangkan teknologi dan inovasi, dan corak distribusi pendapatan. Promosi penjualan secara iklan adalah merupakan kegiatan yang paling penting dilakukan oleh perusahaan monopolistis.

Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber Daya
Perbandingan antara Persaingan Sempurna dan Persaingan Monopolistis :

Kedua keadaan keseimbangan tersebut adalah di dalam jangka panjang. Dalam membuat perbandingan tsb biaya produksi dalam perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis adalah bersamaan.
Maka, ACs = ACm dan MCs = MCm

Dalam grafik (i) menunjukan bahwa :
·         Biaya produksi per unit adalah pada tingkat yang paling minimum. Biaya per unit adalah Ps
·         Harga yang berlaku di pasar adalah Ps
·         Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qs

Dalam grafik (ii) menunjukan bahwa :
·         Biaya produksi per unit perusahaan monopolistis adalah lebih tinggi dari biaya produksi per unit yang paling minimum. Biaya per unit adalah Pm
·         Harga yang berlaku di pasar adalah Pm
·         Jumlah barang yang diproduksikan adalah Qm.

Kesimpulan dari perbandingan tsb adalah :
Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam monopolistis biaya produksi per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi dan jumlah produksi lebih rendah ( sehingga menyebabkan kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal).

E.   Persaingan Bukan Harga
Mengandung arti usaha-usaha di luar perubahan harga yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli ke atas barang yang di produksikannya.
Dengan kata lain, menarik lebih banyak pelanggan bukan dengan cara menurunkan harga melainkan dengan promosi yang lain.

Persaingan bukan harga dibedakakan kepada dua jenis :

·         Diferensiasi Produksi
Menciptakan barang sejenis tetapi berbeda coraknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain
·         Iklan dan Berbagai Bentuk Promosi Penjualan
Mempersiapkan dan membuat iklan adalah suatu bagian penting dari usaha untuk memasarkan hasil produksi dari suatu perusahaan.


F.    Kebaikan dan Keburukan Pengiklanan

Kebaikan :
a)      Mengahasilkan barang yang berbeda corak
Ciri ini meingkatkan kesejahteraan konsumen karena mereka dapat memilih corak barang yang sesuai dengan selera dan kemampuannya.
b)      Distribusi pendapatan dalam masyarakat lebih merata
Karena perusahaan terdiri dari perusahaan-perusahaan kecil yang memperoleh untung normal, pemilik modal tidak memiliki kekayaan yang berlebihan dan kesempatan kerja yang diciptakan lebih besar.

Keburukan :
a)      Operasinya tidak seefisien pasar persaingan sempurna, karena (i) harga lebih tinggi dan (ii) kuantitas produksi lebih rendah dan (iii) pada keseimbangan tidak tercapai efisiensi produktif dan efisiensi alokatif.
b)      Perusahaan tidak mempunyai galakan untuk melakukan inovasi. Modal yang lebih terbatas, pasar yang terbatas dan kecenderungan memperoleh keuntungan normal dalam jangka panjang menghalang firma untuk menciptakan inovasi.

Pengiklanan memberikan beberapa sumbangan penting kepada masyarakat, yaitu :
·         Dapat menurunkan biaya produksi
·         Membantu konsumen memilih barang yang sesuai
·         Menggalakan perkembangan mutu
·         Mengembangkan industri komunikasi
·         Menambah kesempatan kerja



OLIGOPOLI

A.   Pengertian
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan uang mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar, adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar seperti itu dinamakan duopoli.
                                                                                              
B.     Ciri-Ciri
Pasar oligopoli hanya terdiri dari sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industri oligopoli adalah terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian besar pasar oligopoli.

·         Menghasilkan Barang Standar maupun Barang Berbeda Corak
Perusahaan dalam oligopoli menghasilkan barang standar (standardized product), contohnya adalah industri yang menghasilkan bahan mentah ( bensin, baja, alumunium ) dan industri bahan baku ( semen dan bahan bangunan ).
Sedangkan barang berbeda corak ( differentiated product ) pada umumnya adalah barang yang dihasilkan menjadi barang akhir ( industri mobil, rokok, inustri sabun mandi dll )
·         Kekuasaan Menentukan Harga, kemungkinan lemah maupun tangguh
Tanpa adanya kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Tetapi kalau perusahaan dalam oligopoli bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat distabilkan pada tingkat yang mereka kehendaki.



·         Promosi Secara Iklan
Iklan secara terus menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang yang berbeda corak, Tujuannya yaitu agar menarik pembeli baru dan mempertahankan pembeli lama.

C.   Penentuan Harga dan Produksi Tanpa Persepakatan
Didalam melihat pemaksimuman keuntungan dalam suatu perusahaan oligopoli, akan diperhatikan bagaimana tujuan itu akan dicapai apabila perusahaan-perusahaan tidak membuat persepakatan, Maksudnya setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan menimbulkan implikasi yang nyata kepada perusahaan-perusahaan lainnya.

D.   Bentuk-Bentuk Hambatan Kemasukan Oligopoli
Terdapat jumlah perusahaan yang terbatas di dalam pasar merupakan suatu bukti nyata bahwa perusahaan-perusahaan baru adalah sangat sukar untuk masuk ke pasar oligopoli.
Faktor-faktor penting yang menyebabkan kesukaran memasuki pasar oligopoli :
·         Skala ekonomi
Apabila suatu perusahaan oligopoli dapat menikmati skala ekonomi sehingga ke tingkat produksi yang sangat besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin rendah biaya produksi per unit.
·         Perbedaan Biaya produksi
Biasanya pada setiap tingkat produksi, biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi dari yang dikeluarkan perusahaan lama.
·         Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
a.Barang tsb sudah sangat terkenal (product recognition)
b.Barang tsb sangat rumit (product complexity)



E.   Penilaian ke Atas Pasar Oligopoli
Di dalam menilai kebaikan pasar oligopoli, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan,yaitu :
·         Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya
·         Perkembangan Teknologi dan Inovasi
·         Keuntungan Perusahaan

Efisiensi Dalam Menggunakn Sumber-Sumber Daya
Efisensi dalam menggunakan sumber-sumber daya akan tercapai apabila  biaya marjinal = hasil penjualan marjinal = harga. Keadaan ini hanya akan tercapai apabila tingkat harga adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah.
Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam ologopoli tidakalah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.

Perkembang Teknologi dan Inovasi
Terdapat cukup alasan bahwa pasar oligopoli merupakan struktur pasar yang paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Dua alasan penting yang dapat digunakan, yaitu :
·         Adanya untung yang lebih dari normal
·         Menekankan kepada persaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.

Kentungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
*Kebaikan Pasar Oligipoli : Operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan inovasi.                                
*Kelemahan Oligopoli : Distribusi pendapatan akan semakin tidak merata.


 ersaingan harga akan menimbulkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan perusahaan di dalam industri.

Kentungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut tidaklah seluas pasar persaingan sempurna dan pasar monopolistis. Persaingan terutama datang dari perusahaan yang sudah ada di dalam industri. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat keuntungan yang melebihi normal.
*Kebaikan Pasar Oligipoli : Operasi firma dapat mencapai efisiensi yang tinggi dan menurunkan biaya produksi dan perusahaan selalu melakukan pengembangan dan inovasi.                                
*Kelemahan Oligopoli : Distribusi pendapatan akan semakin tidak merata.