Minggu, 10 November 2013

menganalisis ejaan bahasa

"Street Democracy" ala Jokowi Diulas di Koran Jepang "Asahi Shimbun"
·         Penulis : Norma Gesita
·         Kamis, 26 September 2013 | 18:49 WIB

Foto Jokowi tengah meninjau Sungai Pesanggrahan dimuat bersama artikel di koran Asahi Shimbun, Jepang yang mengulas sepak terjangnya mengatasi banjir. | ASTARI YANUARTI

JAKARTA, KOMPAS.com
 — Tak hanya di the New York Times, gaya blusukan yang dilakukan Jokowi dengan mendekati langsung ke tempat-tempat yang menjadi sumber masalah di Jakarta juga mendapat perhatian di media Jepang.
Salah satu koran terkemuka di Jepang, Asahi Shimbun, membahas gebrakan Jokowi dalam artikelnya di halaman 2 edisi yang terbit 31 Juli 2013. Di artikel tersebut, Asahi Shimbunmenyoroti sepak terjang Jokowi yang akan menormalisasi sungai.
Sebut koran tersebut, ada 4 sungai yang akan menjadi prioritas Jokowi mengatasi masalah banjir di Ibu Kota. Juni lalu, Jokowi meninjau Sungai Pesanggrahan yang mengalir sepanjang Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Jokowi berencana untuk melebarkan sungai tersebut. Namun, tidak mudah karena masih banyaknya warga yang tinggal di bantaran sungai tersebut. Banyak sampah plastik dan sampah besar yang mengapung di sungai tersebut.
Cara Jokowi mendekati warga agar mau pindah dari bantaran sungai menjadi perhatian di artikel tersebut. Asahi Shimbun mengungkap komentar salah seorang warga yang bakal terkena proyek tersebut.

"Ini pertama kalinya Jokowi ke sini, dan saya senang. Tapi kalau kami hanya mendapat ganti rugi
Rp 1,2 juta, gimana ya? Seharusnya sepuluh kali lipat dari itu," kata Nurhayati, salah satu warga.
Lantas apa tanggapan Jokowi? "Yang penting kita langsung turun dan berbicara dengan orang yang bersangkutan. Ini yang namanya 'street democracy'. Masalahnya, bagaimana kita meyakinkan warga," kata Jokowi.
Itulah makna blusukan yang dilakukan Jokowi, yakni berhubungan langsung dengan sumber masalah. Untuk program ini, Jokowi memang belum bisa membuktikan diri sanggup meyakinkan warga untuk pindah dari bantaran sungai.
Bahkan, menurut Asahi Shimbun, kalaupun nantinya sungai-sungai tersebut bisa dibenahi dan dinormalisasi, belum menjamin masalah banjir teratasi.
Dilihat akar masalahnya, penyebab sungai meluap adalah  kurangnya kesadaran masyarakat untuk tidak seenaknya membuang sampah di sungai. Jika sungai dibenahi tetapi cara berpikir masyarakat tetap seperti ini, bukan tidak mungkin banjir akan tetap terjadi.

Editor : Tri Wahono






Komentar :

            Pendapat saya, tentang Bpk.Jokowi seorang Gubernur Jakarta dalam tindakannya ,tugasnya langsung ia tanganni sendiri dengan turun langsung bertugas ke pelosok-pelosok rumah warga. Bahkan , tindakkan yang ia ambil itu cepat dikerjakan tanpa menyuruh utusan untuk turun ke warga. Dan dari awal ia baru menjabat sebagai seorang Gubernur Dki Jakarta , ia langsung menangani titik masalah yang selalu hadir di Dki Jakarta. Dari transportasi,permukiman kumuh,pendidikkan,kesehatan dll untuk masyarakat Dki Jakarta. Ia , lakukkan dengan turun secara langsung dating ke titik masalah yang ia ingin benahi demi perubahan ibu kota.

            Dalam  menangani permukiman yang ada di pinggiran bantaran sungai,untuk warga mohon bekerja samanya, semua untuk kota tempat kita tinggal agar tindakan-tindakan pak Jokowi terjalankan. Masyarakat yang tinggal di pinggir bantaran sungai , tidak usah minta ganti rugi yang besar. Karena , pak jokowi sudah termasuk tanggug jawab untuk Dki Jakarta ini, dengan mendapat ganti rugi 1,2 juta . karena pak Jokowi sudah membuat Rusun untuk tempat tinggal warga yang ekonominya rendah. Contoh seperti RUSUNAWA  yang terletak di Marunda Jakarta Utara, rusun itu tidak terlalu biaya sewa rusun terjangkau harganya.




menganalisis ejaan bahasa:

dimuat : dibahas
blusukan : masuk ke
gebrakan : tindakan berani
sebut koran : yang terdapat  pada koran
prioritas : yang di dahulukan yang dikerjakan
agar mau pindah dari bantaran sungai : agar bergegas pindah dari bantaran sungai
salah seorang : salah satu
yang bakal terkena proyek tersebut : yang akan terkena dari proyek tersebut
"ini pertama kalinya jokowi kesini, dan saya senang. tapi kalau kami hanya mendapat ganti rugi Rp.1,2 juta , gimana ya? Seharusnya sepuluh kali lipat dari itu,"kata Nurhayati, salah satu warga. : ini pertama pak jokowi berkunjung , dan saya merasa senang. dan kalau kami hanya mendapatkan ganti rugi Rp.1.2 juta, gimana? seharusnya kami mendapatkan lebih dari yang ditawarkan.







                                                                                                            NAMA : MARLINA
                                                                                                            NPM    : 14111317
                                                

Tidak ada komentar:

Posting Komentar